Menuju Ramadhan
Oleh RAHMAT FADHIL
Khatib,
Penceramah, Motivator dan Trainer
Sumber :
Ramadhan tahun ini akan segera menyapa kita kembali. Tanpa terasa
sepertinya baru saja setahun yang lalu kita menikmati Ramadhan, kini kita akan
berjumpa lagi dengan bulan penuh berkah dan kemuliaan. Sungguh beruntung kita
diberikan kesehatan, kekuatan, keimanan dan umur panjang sehingga Ramadhan kali
ini insya Allah akan segera bersua kembali. Tentu sangatlah merugi bila bulan
penuh berkah ini kita tidak bisa atau tidak mau mengambil kebaikan
sebanyak-banyaknya. Padahal Rasulullah Saw telah mengingatkan kita, “Sungguh
telah datang kepadamu bulan yang penuh berkah, dimana Allah mewajibkan kamu
berpuasa, dibuka pintu-pintu syurga, ditutup pintu-pintu neraka, dibelenggu
setan-setan. Di dalam Ramadhan terdapat malam yang nilainya lebih baik dari
seribu bulan. Maka barang siapa yang tidak berhasil memperoleh kebaikan
Ramadhan, sungguh ia tidak akan mendapatkan itu buat selama-lamanya.” (HR.
Ahmad, Nasa’I dan Baihaqy).
Oleh karena itu sudah sepatutnya memang kita memiliki persiapan-persiapan
yang produktif dalam menyongsong Ramadhan tahun ini. Sehingga kita berharap
dapat menjadikan Ramadhan kali ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Adapun
persiapan yang penting kita lakukan adalah Pertama, Memperbanyak
do’a. Diantara do’a yang diajarkan Rasulullah Saw sejak dua bulan sebelum Ramadhan
adalah “Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah
kami pada bulan Ramadhan” (HR. Tirmidzi dan Ad-Darimi). Kita mohon kepada
Allah agar dipertemukan dengan bulan Ramadhan dan diberi kemudahan serta umur
panjang untuk menjalankan ibadah sepanjang bulan itu. Kedua,
Bergembira dan menunjukkan kegembiraan. Sebagai orang yang beriman tentu kita
senantiasa merasa gembira dan bahagia dengan rahmat yang Allah anugerahkan
melalui Ramadhan yang sangat berharga. "Katakanlah: "Dengan
karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaknya dengan itu mereka bergembira. Karunia
Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan” (QS.
Yunus 58). Oleh karenanya, janganlah sampai masalah dan beban hidup
apapun dapat menghilangkan kebahagian dalam diri kita, karena kegembiraan jiwa
sesungguhnya dapat memotivasi dan mendorong kita untuk semangat beramal dalam
kebaikan. Ketiga, Membaca ulang
referensi puasa. Kita perlu membuka kembali bahan bacaan kita, walaupun
sesungguhnya sudah berpengalaman beberapa kali berpuasa. Tetapi tidaklah salah
bila kita mendalami lagi lebih baik segala hal yang berkaitan dengan Ramadhan.
Mulai dari keutamaannya, amalan-amalan mulia, adab berpuasa, sunnah-sunnah yang
sebaiknya kita kerjakan, bahkan sampai hal-hal yang berkaitan dengan i’tikaf di sepuluh hari terakhir
Ramadhan.
Memperbanyak Amalan
Keempat, Memperbanyak
membaca Al-qur’an. Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-qur’an, sehingga kita
bertekad sungguh-sungguh untuk menjaga hari-hari kita di isi dengan bacaan
qur’an. Dan salah satu tekad yang paling utama adalah berkomitmen untuk dapat
mengkhatamkan Al-qur’an paling minimal satu kali sepanjang Ramadhan tahun ini.
Karena yang perlu kita yakini bahwa, kalaulah di bulan Ramadhan saja kita tidak
dapat mengkhatamkan Al-qur’an satu kali, maka jangan harap kita dapat
mengkhatamkannya dalam satu bulan dibulan-bulan lainnya. Kelima,
Memperbanyak istighfar. Selama
hayat masih di kandung badan, sudah semestinya setiap waktu dan kesempatan kita
beristighfar memohon ampun kepada Allah swt atas dosa-dosa yang kita lakukan,
termasuk saat-saat penting sekarang ini dalam persiapan kita menuju Ramadhan.
Sehingga kapanpun ajal menjemput kita, maka dalam keadaan pengharapan dan
permohonan ampunan selalu mengalir dari lisan kita. Karena sesungguhnya kematian
tidak memanggil orang yang tua, tetapi kematian selalu memanggil siapa yang
telah tiba masanya, tidak kira muda ataupun tua, termasuk kita. Keenam,
Menyiapkan keuangan untuk infaq, shadaqah dan zakat. Kedermawanan sosial Islam (islamic
social philanthropy) adalah sifat murah hati dan mudah memberi sepanjang
waktu, dalam keadaan mampu maupun berkecukupan. "Barang siapa memberi
makan kepada orang yang berpuasa maka baginya seperti pahala orang yang
berpuasa itu tanpa mengurangi sedikitpun dari pahalanya" (HR. Ahmad
dan Tirmidzi). “Perumpamaan nafkah orang-orang yang menafkahkan hartanya di
jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir,
pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan ganjaran bagi siapa
yang dia kehendaki dan Allah Maha luas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui.”(QS.
Al-Baqarah 261).
Lingkungan, keluarga dan prasarana ibadah
Ketujuh, Membersihkan
rumah dan lingkungan. Kebiasaan positif masyarakat kita di Aceh adalah
saat menyambut Ramadhan selalu dimobilisasi untuk membersihkan masjid,
meunasah, lingkungan dan rumah masing-masing dalam menyambut Ramadhan. Ini
adalah kebiasan yang baik, sehingga segala aktifitas ibadah akan lebih menambah
kekhusukan dan kenyaman dengan lingkungan yang bersih dan asri. Kedelapan,
Membuat perencanaan program selama Ramadhan. Sebelum memasuki Ramadhan, marilah kita
membuat sejumlah agenda, agar waktu sepanjang Ramadhan tidak berlalu sia-sia.
Diantara programnya adalah tadarusan, terawih, mendengarkan ceramah, menghafal Al-qur’an, menyantuni anak yatim
dan lain sebagainya. Ingatlah pepatah
arab pernah mengatakan “barang siapa gagal berencana, maka sesungguhnya dia
telah merencanakan kegagagalannya.”
Kesembilan, Mengkondisikan keluarga dan anak-anak. Keluarga dan anak-anak perlu di
buat pengkondisian dalam menyongsong Ramadhan. Yang usia anak-anak mulailah dilatih
berpuasa setengah hari, sampai kemudian pada masanya nanti, seiring dengan
pertambahan umurnya, dia
dapat berpuasa sepenuhnya seperti kita. Mari kita menjaga dan memotivasi
keluarga kita masing-masing. Kesepuluh, Menyiapkan fasilitas dan
perlengkapan untuk ibadah. Persiapan yang tidak kalah pentingnya adalah
berbagai keperluan yang mendukung pelaksanaan ibadah kita di bulan rahmat ini. Sebelum
Ramadhan tiba, pastikan kendaran Anda telah diservis sehingga dapat mengantarkan Anda dan keluarga menuju ke tempat-tempat ibadah, peci,
sarung, mukena, sajadah, dan lainnya saat sekaranglah kita persiapkan. Sehingga
kita memang secara sungguh-sungguh
menyambut bulan suci ini dengan kesiagaan mental, spiritual, dan material yang
optimal.
Pada akhirnya tentu kita berharap semoga Ramadhan tahun ini lebih memberi
arti bagi kita semua untuk perbaikan diri dan negeri ini. “Ya Allah pertemukanlah kami semua
dengan Ramadhan-Mu, dan berilah kami kesempatan merengkuh anugerah pahala-Mu
sepanjang waktu di hari-hari penuh berkah dan rahmah, dalam Ramadhan yang
suci.” Amin.
0 komentar:
Posting Komentar