Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 telah berlangsung pada Ahad (24/2)
lalu. Hasil penghitungan cepat dari berbagai lembaga survei menempatkan
pasangan nomor urut 4 Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar unggul dibanding empat
pasangan calon lainnya.
Mengomentari akan kemenangan pasangan yang dikenal dengan sebutan
Aher-Demiz ini Presiden PKS mengatakan kemenangan ini ibarat kemenangan
di tengah "badai". Pada pidato politiknya yang pertama kali ketika
diamanahi sebagai Presiden PKS, Anis Matta dengan lantang berujar:
"Peristiwa besar ini akan menjadi hentakan sejarah membangunkan "Macan Tidur" PKS. Saya yakin Allah SWT mengirimkan isyarat besar bahwa ini momentum pembenahan diri dan kebangkitan PKS," katanya kala itu.
Kini "Macan Tidur" itu telah bangun dari tidurnya dan "mencengkeram" erat warga Jabar.
Pilgub Jabar menjadi catatan penting bagaimana PKS mampu mengatasi badai
bahkan mampu memecahkannya menjadi riak-riak kecil yang tak sulit untuk
dilayari. Hal ini karena proses recovery yang berjalan begitu
cepat. Para kader PKS dianjurkan melakukan taubat nasional, hasilnya
mereka makin solid. Sehingga para "pencipta" badai makin tak nyaman
dibuatnya.
Hasil perolehan Pilgub Jabar masih menunggu keputusan resmi KPUD
setempat. Saat ini penghitungan suara masih berlangsung. Para "Macan
Tidur" PKS yang dikagetkan dengan konspirasi penangkapan mantan Presiden
PKS masih terus bekerja keras dan bersiap-siaga mengawal perolehan
suara warga Jabar.
Jangan sampai amanah yang telah dititipkan sebagian besar warga Jabar
tersebut dicuri oleh "tikus-tikus" politik yang hanya mengejar kekuasaan
semata. Mereka akan terus berusaha "melobangi" kotak-kotak suara yang
ada. Mereka akan melakukan berbagai macam tipu-daya sebagaimana yang
telah mereka lakukan sebelum pemilihan.
Pilgub Jabar 2013 ini juga menjadi saksi betapa prediksi para "pelawak"
politik yang katanya terpelajar dan "intelek" mampu dipatahkan oleh
kenyataan yang ada di Jawa Barat. Bagai berlomba-lomba mereka
memprediksi bahwasanya dengan musibah yang menimpa PKS, maka PKS akan
tamat. Prediksi yang boleh dibilang sangat kejam sekali, bahkan nyaris
tanpa hati nurani. Bayangkan saja, orang yang telah "jatuh" masih mereka
lempari dengan batu bahkan sambil tertawa berkipaskan uang hasil
"prediksi" mereka pula. Na'udzubillah mindzalik.
Untuk Pilgub Jabar sendiri mereka juga memprediksi dengan adanya musibah
yang menimpa PKS, maka kecil kemungkinan pasangan yang diusung oleh PKS
dan beberapa partai lainnya mampu memenangkan "pertarungan". Lagi-lagi
para "pelawak" politik itu bagai menelanjangi diri sendiri. Betapa
sesungguhnya mereka hanya pandai bersandiwara dalam memprediksi.
Acapkali prediksi para "pelawak" ini diblow-up oleh media yang tampak
cerdas namun culasnya luar biasa.
Bahkan ada diantaranya yang berpendapat bahwasanya kemenangan Ahmad
Heryawan-Deddy Mizwar ini karena warga Jawa Barat tidak mengenal Ahmad Heryawan sebagai seorang kader PKS.
Bayangkan saja betapa ngawurnya ini. Mana mungkin warga Jawa Barat
tidak mengenali pemimpinnya karena mereka yang memilih sendiri. Ahmad
Heryawan sendiri notabene gubernur incumbent. Bahkan mungkin dengan
adanya musibah yang menimpa PKS hampir dapat dipastikan menjadi "produk
unggulan" mereka untuk menjatuhkan Ahmad Heryawan dan PKS-nya. Tentu
mereka akan "menghasut" warga Jabar yang lugu agar jangan memilih Ahmad
Heryawan dengan PKS-nya yang korupsi.
Memang diakui popularitas Deddy Mizwar sebagai seorang budayawan dan
publik figur serta kesolidan partai pendukung lainnya memiliki andil
cukup besar dalam memenangkan pasangan ini. Namun, hendaknya mereka
jangan menutup mata terhadap sosok Ahmad Heryawan dan PKS-nya. Seorang
teman sebelum pemilihan gubernur ini pernah menulis di akun Twitternya
"JABAR" (Jangan Abaikan Aher). Terbukti "Ahernya" menang di tengah
badai. Dan, Allah berkehedak Kang Aher-Demiz memimpin Jabar.
Selanjutnya para "Macan Tidur" yang terlanjur dibangunkan dan mendapat
tambahan "daging segar" dari Pilgub Jabar kembali bersiap-siaga
"menerkam". Kali ini Sumatera Utara sebagai targetnya.
Pada pemilihan gubernur Sumatera Utara yang akan berlangsung pada 7
Maret 2013, PKS mengusung pasangan Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry atau
yang akrab disapa GANTENG. Semoga "Macan Tidur" PKS kembali berjaya
menguasai "Medan" pertempuran sebagai tambahan bekal menuju Pemilu 2014.
Aamiin.
Penulis: DeMoes
sumber : ww.pksnongsa.org
0 komentar:
Posting Komentar